Saturday 11 April 2020

Pulau Bali terletak berdekatan dengan pulau Lombok, tetapi memiliki tipe Fauna yang berbeda. Mengapa?

Pulau Bali terletak berdekatan dengan pulau Lombok, tetapi memiliki tipe Fauna yang berbeda. Mengapa?

Pulau Bali terletak berdekatan dengan pulau Lombok, tetapi memiliki tipe Fauna yang berbeda. Mengapa?

Jawaban:


Karena pulau Bali merupakan daerah fauna tipe Asiatis sedangkan pulau Lombok merupakan daerah fauna tipe peralihan. (Menurut garis weber dan wallace). Pada zaman dahulu, P. Bali, Sumatera, Kalimantan, dsb yang merupakan daerah fauna tipe Asiatis menjadi 1 daratan dengan benua Asia.

P. Papua dan daerah lainnya yang merupakan daerah fauna tipe Australis bergabung dengan benua Australia.

karena bali dan lombok berbeda kawasan. meskipun satu negara, tetapi pulau bali termasuk dalam kawasan Indo-Malaysia yang mana dulu pulau bali tergabung dengan pulau sumatra dan daratan asia, sehingga jenis faunanya sama, sedangkan kepulauan sunda kecil termasuk pulau lombok termasuk dalam kawasan australasia

Pct:hmgi
Hal ini disebabkan karena adanya proses geologi yang merupakan proses glasiasi. Proses glasiasi atau glasial ini merupakan peristiwa dimana terjadi perluasan es di daerah kutub akibat penurunan suhu bumi. Periode glasial ini sering dikenal dengan Zaman Es. Akibatnya adalah terjadi penurunan muka air laut. Periode glasial terakhir yang dikenal dengan Last Glacial Maximum sekitar 20.000 tahun lalu membuat permukaan air laut yang lebih rendah 110 meter dari permukaan air laut sekarang. Banyak periode glasial lain yang telah terjadi sebelumnya, dan permukaan air laut jauh lebih turun dibandingkan periode setelahnya.

Pulau-pulau yang saat ini terletak pada Dangkalan Sunda, dahulunya merupakan satu daratan dan bersatu dengan daratan Asia. Pun demikian dengan Dangkalan Sahul yang dahulunya merupakan satu daratan dengan Benua Australia. Keadaan ini terjadi pada Zaman Es Pleistosen jutaan tahun yang lalu. Karena merupakan daratan yang sama, fauna tersebut tersebar dan berkembang di dua dangkalan tersebut. Terdapat perbedaan yang cukup jelas pada wilayah Wallacea, dimana fauna yang berkembang tersebut banyak yang merupakan satwa langka dan hanya terdapat di wilayah itu saja, seperti anoa, kuskus, babirusa dan sebagainya.

Secara tektonik dapat dijelaskan bahwa wilayah Wallacea merupakan wilayah tektonik yang kompleks. Mulai dari Pulau Sulawesi yang merupakan produk kolisi lengan-lengannya, Kepulauan Sula yang menumbuk bagian timur Pulau Sulawesi, Halmahera-Laut Maluku-Sulawesi yang merupakan subduksi ganda, Kepulauan Damar dan Banda yang merupakan busur kepulauan vulkanik, dan Kepulauan Nusa Tenggara yang kompleks. Dari hal tersebut ditemui keadaan fauna yang khas dan unik di wilayah Wallacea. Pada Pulau Sulawesi yang merupakan benturan massa benua terdapat hewan yang sama dengan Asiatis dan Australis, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dua wilayah tersebut. Hal yang membuatnya berbeda adalah kekhasan atau keterdapatan fauna langka yang hanya ada di wilayah tersebut. Dengan demikian, proses yang berpengaruh dalam persebaran fauna di Indonesia adalah proses glasiasi dan proses tektonik.

Baca Selengkapnya : Pembahasan Uji Kompetensi Keanekaraman Hayati Buku Erlangga Kelas 10 Kurikulum 2013